Pengaturan shift kerja merupakan bagian integral dari manajemen sumber daya manusia (SDM) di setiap perusahaan. Dalam dunia kerja modern, di mana perusahaan beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, mengelola jadwal shift dengan efektif menjadi semakin penting. Artikel ini akan membahas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang atur shift kerja, mulai dari definisi hingga tips praktis untuk membuat jadwal yang efisien.
1. Apa Itu Shift Kerja?
Shift kerja adalah pola kerja yang membagi waktu kerja menjadi beberapa periode atau shift yang berbeda. Setiap shift dapat diisi oleh satu atau lebih karyawan, tergantung pada kebutuhan perusahaan. Dalam pengaturan shift kerja, perusahaan biasanya memperhitungkan jam operasional, kebutuhan tenaga kerja, serta kebutuhan individu karyawan.
Shift kerja umumnya digunakan dalam industri yang memerlukan layanan 24/7, seperti pabrik, rumah sakit, restoran, dan pusat panggilan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan pola kerja, shift kerja juga semakin umum ditemui di berbagai sektor lainnya.
2. Jenis-Jenis Shift Kerja
Berikut adalah beberapa jenis shift kerja yang umum digunakan di berbagai industri:
a. Shift Pagi
Shift pagi dimulai dari pagi hingga siang hari. Biasanya dimulai sekitar pukul 06.00 atau 07.00 dan berakhir sekitar pukul 14.00 atau 15.00.
b. Shift Siang
Shift siang dimulai dari siang hingga sore atau malam hari. Biasanya dimulai sekitar pukul 14.00 atau 15.00 dan berakhir sekitar pukul 22.00 atau 23.00.
c. Shift Malam
Shift malam dimulai dari malam hari hingga pagi hari. Biasanya dimulai sekitar pukul 22.00 atau 23.00 dan berakhir sekitar pukul 06.00 atau 07.00.
d. Shift Bergiliran
Dalam shift bergiliran, karyawan bekerja secara bergantian pada berbagai shift, termasuk shift pagi, siang, dan malam. Pola ini umumnya digunakan untuk memastikan adanya karyawan yang tersedia 24 jam sehari.
e. Shift Fleksibel
Shift fleksibel memungkinkan karyawan untuk memilih jadwal kerja mereka sendiri dalam batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Ini memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan pribadi mereka.
3. Aturan Shift Kerja Menurut Undang-Undang
Peraturan tentang shift kerja yang diberlakukan berdasarkan undang-undang sebenarnya tidak diuraikan secara eksplisit. Meskipun tidak secara langsung disebutkan dalam Peraturan Jam Kerja Depnaker 2021, namun secara implisit, pedoman shift kerja didasarkan pada PP Nomor 35 Tahun 2021 dan UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
- Dalam 1 minggu, setiap shift hanya boleh diberikan jam kerja maksimal 7 jam untuk 6 hari kerja atau 8 jam untuk 5 hari kerja.
- Akumulasi jam kerja dalam satu minggu bagi setiap karyawan tidak boleh melebihi 40 jam.
- Jika ada pekerja yang bekerja melebihi 7 atau 8 jam dalam satu hari atau melebihi 40 jam dalam seminggu, maka jam kerja tersebut harus dihitung sebagai waktu lembur dengan syarat perusahaan mengeluarkan surat perintah
Dengan adanya peraturan ini, pemerintah bertujuan untuk menjaga produktivitas pekerja. Namun, beberapa sektor usaha tertentu masih memiliki kebebasan dalam menetapkan jadwal shift kerja, terutama yang beroperasi 24 jam seperti media massa, transportasi, pemadam kebakaran, sektor kesehatan, dan berbagai layanan masyarakat lainnya.
Namun tetap sistem shift kerja yang akhirnya diterapkan akan tergantung pada kesepakatan antara karyawan dan perusahaan dalam perjanjian kerja.
Aturan shift malam untuk perempuan
Aturan tentang shift kerja untuk perempuan juga diatur dalam Pasal 76 dari Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003. Berdasarkan pasal ini, perempuan yang berusia di bawah 18 tahun dan sedang hamil tidak diperbolehkan bekerja antara pukul 23.00 hingga pukul 07.00 pagi.
Selain itu, Pasal 76 dari Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 juga menetapkan bahwa perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan asupan gizi yang memadai, menjaga kesusilaan, dan memastikan keamanan di tempat kerja bagi para pekerja perempuan. Perusahaan juga diwajibkan untuk menyediakan layanan transportasi antar-jemput bagi pekerja perempuan yang bekerja pada rentang waktu antara pukul 23.00 hingga 05.00 pagi.
4. Tips membuat Jadwal Shift Kerja
Membuat jadwal shift kerja yang efisien dapat menjadi tantangan tersendiri bagi HR dan manajer. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membantu Anda membuat jadwal yang lebih mudah dan efektif:
a. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Lakukan analisis kebutuhan tenaga kerja berdasarkan volume pekerjaan dan pola permintaan pelanggan untuk menentukan jumlah karyawan yang diperlukan untuk setiap shift.
b. Pertimbangkan Preferensi Karyawan
Libatkan karyawan dalam proses pengaturan jadwal dengan memperhatikan preferensi mereka, seperti waktu luang, hari libur, dan peristiwa penting.
c. Gunakan Software Manajemen Jadwal
Manfaatkan software atau aplikasi manajemen jadwal untuk mempermudah proses pengaturan jadwal, seperti penjadwalan otomatis, pelacakan waktu kerja, dan pengelolaan cuti.
d. Pertimbangkan Keseimbangan Kerja-Hidup
Pastikan jadwal shift memberikan keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan dengan memberikan waktu istirahat yang cukup dan menghindari jadwal yang terlalu padat.
e. Evaluasi dan Perbaiki
Lakukan evaluasi terhadap jadwal shift secara berkala dan minta masukan dari karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan kerja.
5. Software untuk Mengelola Shift Kerja Karyawan: Hrdpintar
Mengelola jadwal shift kerja karyawan dapat menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu bagi HR. Namun, dengan menggunakan Hrdpintar , proses ini menjadi jauh lebih mudah dan efisien. Hrdpintar menawarkan fitur-fitur canggih seperti penjadwalan otomatis yang cerdas & pelacakan waktu kerja yang akurat. Dengan menggunakan Hrdpintar, Anda dapat mengoptimalkan pengaturan shift kerja karyawan, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi beban kerja HR dan manajer.